Sabtu, 05 Januari 2013

Interpersonal Attraction and Close Relationship


Persahabatan adalah suatu hubungan yang dilandasi dengan keakraban, rasa persahabatan, saling berbagi, dan cinta antara dua orang. Menurut Santrock (1998), karakteristik yang paling umum dari persahabatan adalah keakraban (intimacy) dan kesamaan(similiarity). Intimacy dapat diartikan sebagai penyingkapan diri dan berbagai pemikiran pribadi. Karenda kedekatan ini, anak mau menghabiskan waktunya dengan sahabat dan mengekspresikan efek yang lebih positif terhadap sahabat dibandingkan dengan yang bukan sahabat (Hartub, 1989).
Intrpersonal dan persahabatan memiliki hubungan yang erat antarsatu dengan yang lain sebab manusia memiliki motif social yang positif, untuk memenuhu kebutuhan afilasi diperlukan keintiman yang mempengaruhi seseorang untuk mencari hubungan yang memuaskan. Ada beberapa motif yang menghambat pembentukan hubungan social itu, diantaranya kesendirian dan kecemasan social yang biasanya muncul karena harapan negative bertemu dengan evaluasi orang lain. Faktor lain yang penting dalam atraksi interpersonal dan persahabatan adalah bagaimana interaksi awal terhadap pengasuhan utama yang membenttuk gaya yang lampiran khusus. Gaya lampiran inilah yang menjadi pola interaksi dan menghubungakan kita dengan pengembangan persahabatan dengan orang ain di kemudian hari.
Kesepian adalah keadaan psikologis yang terjadi ketika seseorang merasakan sesuatu yang memadai dalam suatu hubunngan. Hal ini muncul karena adanya perbedaancara bergaul antara seseorang dengan orang lain. Kesepian terjadi secara bervariasi tergantung budaya dan usia, kesepian memiliki asperk psikologi seperti pengucilan social dan depresi. Kecemasan social muncul dari harapan negatef seseorang dnegan orang lain, hal ini mengantisipasi adanya hubungan negative dari interaksi social dan akhirnya menetap pada interaksi social.
Persahabatan tidak akan lepas dari cinta, menurut Strenbergs, cinta memiliki tiga komponen yaitu: gairah, keintiman, dan komitmen. Gairah adalah komponen emosional yang mellibatkan emosi yang kuat. Keintiman melibatkan kesediaan untuk mengungkapkan peningnya informasi pribadi. Komitmen adalah komponen kognitif cinta yang melibatkan keputusan untuk mempertahankan cinta jangka panjang. Cinta memiliki keintiman dan omitmen yang didasarkan pada sikap saling menghormati dan peduli daripada emos yang kuat.
Selama masa kanak-kanak, manusia mmbentuk lampiran untuk pengasuh mereka. Lampiran awal ini yang menjadi model kerja atau ide tentang apa yang diharapkan pada suatu hubungan. Individu dengan secure attachment gaya ditandai kekasih mereka bahagia, kamah, dalan lain-lain. Mereka dengan gaya kedekatan avoidant takut keintiman mengalami rolle-coaster. Sebuah gaya yang cemas-ambivalen adalah terkait dengan adanya daya tarik yang ekstrim di tambah dengan kecemburuan yang ekstrim pula.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan dari atraksi dengan pribadi yaitu, fisik yang merupakan faktor penentu adari awal terbentuknya atraksi . individu yang berhubungan melalui internet menjadi kesepian karena boleh jadi hal negative masih mempengaruhinya meski telah menggunakan internet. Faktor lain yang mempengaruhi atraksi addalah pengaruh persamaan. Persamaan yang paling penting adalah keterikatan yang mempengaruhi prinsip pemadanan. Kecenderungan untuk tertarik pada seseorang yang secara fisik lebih menarik merupakan sepertiga dari faktor atraksi dan hubungan pribadi, sehingga terjadi penyimpangan daya pikat secara fisik dengan cenderung menggambarkan sesuatu yang tidak menari berasal dari kualitas negatifnya, biasanya di dalam masyarakat digambarkan pada literature, film, maupun seni. Suatu riset yang membahas mengenai daya pikat dalam biologi menyebutkan bahwa pada bayi berusia 2 bulan lebih tertarik pada sesuatu yang menarik secara fisik. Teori baru yang menyatakan bahwa daya pikat terwejud dari fasial dan simetri tubuh, juga kesehatan genetik, yang secara fisik akan mempunyai nilai ketahanan .
Teori evolusioner menyatakan bahwa simetri (daya pikat secara fisik) adalah sesuatu yang memiliki mutu dasar genetik. Penampilan secara fisik ditandai dengan tingginya daya pikat pada individu yang memiliki gen-gen yang baik. Oleh karena itu, setiap laki-laki maupun perempuan yang memiliki daya pikat sangat diinginkan untuk suatu hubungan jangka panjang.
Ahli teori evolusioner menyatakan bahwa untuk menarik seseorang yang memiliki daya pikat diperlukan tindakan yang berupa perilaku-perilaku misalnya sesuatu yang bersumber daya memikat. Untuk menarik seseorang, laki-laki cenderung berlama-lama menggunakan daya pikatnya sedangkan perempuan yang mencoba agar terlihat lebih menarik mencoba untuk bersifat tak setia untuk membangun sebuah kecemburuan. Kecemburuan yang timbul ketika suatu ancaman yang merugikan masuk ke dalam pikirannya menyebabkan mereka mendapat ilham agar menghargai suatu hubungan.
Cara membuat hubungan berkembang dengan erat dan mengikat yaitu saling merangkaikan langah-langkah yang disertai suatu peningkatan sebagai awal di dalam aktivitas yang dibagi bersama dalam mutualas, sehingga memunculkan perasaan yang saling membutuhkan. Teori penetrasi sosial menekankan bahwa hubungan yang maju merupakan siatu cara yang dapat di presiksi berbagai kelalaian kontak yang melibatkan sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang menyokong terjadinya penetrasi social adalah diri sendiri, penyingkapan, kemampuan dan kesediaan untuk berbagi bidang-bidang yang menyentuh hatu dan hidup.
Pada waktu tertentu dapat dilakukan evaluasi atas hubungan yang dijalani, setiap gangguan dalam urutan yang normal dari suatu kejadian merupakan suatu bahaya yang dapat mengancam. Teori pertukaran social menyatakan bahwa hubungan yang telah dievaluasi akan menjadi lebih baik dan menambah nilai dari hubungan tersebut. Suatu tingkst perbandingan adalah harapan untuk memperoleh sesuatu dari hubungan. Tingkat perbandingan akan melibatkan hasil-hasil dari perbandingan hubungan sebelumnya. Teori lain menyebutkan bahwa mengevaluasi suatu hubungan berarti menggunakan persepsi yang merupakan hak keseimbangan dalam hubungan.
Hubungan komunal adalah suatu hubungan yang diatur oleh perbandingan prinsip-prinsip hak keyakinan. Pada suatu hubungan komunal, individu saling bermanfaat dengan individu yang lain atau segala kebutuhan yang dimiliki. Dalam hubungan komunal, para mitra akan memaklumi ketidakadilan, serta diatur oleh prinsip komunal yang dihubungkan dengan kepuasan suatu hubungan.
Riset menunjukkan bahwa pasangan yang memelihara hubungan mereka memperoleh kepuasan hubungan yang meningat. Pasangan jangka panjang akan sangat mendukung segala kekurangan dari pasangannya. Sebuah kepercayaan dengan tujuan masa depan secara positif akan membuat hub ungan menjadi panjang. Dalam beberapa hal, hubungan yang sukses melibatkan kekurangan pasangan dengan membuat perubahan yang bernilai positif.
Strategi yang digunakan untuk membangun kembali sebuah hubungan yaitu tidak menyalahkan pasangan atas apa yang telah terjadi, sebaiknya pasangan diajak berundung untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara terbuka dan konsisten untuk sebuah pilihan.

Interpersonal Aggression


Agresi adalah suatu perilaku yang menimbulkan kejahatan baik secara fisik maupun psikis terhadap seseorang. Secara garis besar kejahatan yang bertujuan untuk mencelakakan orang lain tidak terbatas secara fisik tetapi juga secara psikologis.
Para psikolog social membagi agresi menjadi beberapa macam yaitu, agresi bemusuhan (agresi yang berasal dari emosi seperti kemarahan dan kebencian) dan agresi sebagai penolong (agresi yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan). Agresi langsung terlihat dari wujud yang tengah berlangsung seperti agresi secara fisil dan agresi secara lisan. Agresi tidak langsung adalah agresi secara social yang alami. Jenis agresi terhubung dengan menggunakan pengasingan dari pergaulan social, penolakan, dan mengarahkan konfrontasi yang mempunyai unsur langsung atau tidak langsung dari agresi. Agresi simbolis melibatkan berbagai hal terhadap orang lain. Agresi hukum adalah agresi yang disetujui oleh masyarakat.
Penelitian membuktikan bahwa ada beberapa perbedaan dalam agresi antara laki-laki dan perempuan. Salah satu perbedaan yang paling nyata yaitu yang terjadi secara langsung berupa agresi fisik antara anak-anak. Bagaimanapun juga, peran dari jenis kelamin dalam hubungan agresi masih menjadi pertanyaan. Laki-laki cenderung melakukan agresi fisik sebagai suatu cara untuk mengatasi perselisihan dan wanita sebagai target agresinya, sedangkan wanita cenderung menggunakan agresinya secara lisan, mereka juga berpikir tentang agresi dengan cara berbeda.  Wanita cenderung sering merasa bersalah di banding laki-laki dalam menggunakan agresinya dan menunjukkan hubungan yang belebih karena kejahatan yang digunakan oleh agresi. Perbedaan sifat hampir bisa dipastikan sebagai suatu akibat dari interaksi antara biologis dan hubungan social.
Penjelasan biologis termasuk dalam ehologis dan sosiobiologis untuk menjelaskan mengenai agresi yaitu suatu perilaku dengan nilai ketahanan untuk individu dan untuk kelompok organisasi. Teori etologi menyatakan bahwa agresi adalah hubungan survisal biologi dan kelompok organisasi. Teori ini menekankan peran dari naluri; bakat dan genetika. Sosiobiologi seperti etologi melihat agresi seperi memiliki nilai ketahanan sebagai hasil kompetisi antara para anggota. Agresi dilihat sebagai perilaku secara biologis yang deprogram ke dalam satu kelompok. Ada juga suatu komponen yang genetic untuk agresi terutama untuk laki-laki. Penelitian sudah menemukan genetika itu dan lingkungan umum yang di kombinasikan untuk mempengaruhi agresi. Hampir bisa dipastikan, genetika dioperasikan dengan menghasilkan karasteristik-karasteristik yang mempengaruhi seseorang dengan agresif.
Peran dari mekanisme otak dan hormonal menmpengaruhi agresi dan dapat dipelajari. Ransangan tertentu dari otak menimbulkan agresif perilaku. Hipotalamus adalah suatu bagian dari otak sudah mencakup dalam agresi. Ransangan dari satu bagian hipotalamus pada seekor kucing untuk agresi secara emosional yang menghasilkan ransangan yang menimbulkan agresi yang buas. Hal yang saling berinteraksi dengan faktor social yaitu peningkatan faktor ilmu tentang orang yang telah meninggal atau berkurang kemampuan agresinya. Testosteron hormone laki-laki memiliki hubungan dengan perilaku agresif, apalagi saat terjadi konsentrasi terhadap testosteron. Seperti mekanisme otak, hormonal saling mempengaruhi hubungan social dan agresi.
Pada dasarnya alkohol digunakan sebagai obat penenang untuk memingkatkan agresi. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mabuk bertindak lebih agresif dibandingkan mereka yang tidak mabuk. Alcohol muncul untuk mengoperasikan otak dengan mengurangi serotin neuotransmiter. Pengurangan ini adalah serotin yang terkai dengan agresi yang ditingkatkan. Secara lebih lanjut, alkohol digunakan untuk menindas eksekutif teori bahwa secara normal beroperasi untuk menengahi respon agresif. Mata rantai agresi alkohol ditengahi oleh karasteristik yang individu pada situasi social.
Hipotesis agresi frustasi menyatakan bahwa agresi disebabkan oleh sasaran yang berfungsi sebagai hasil frustasi yang dihalangi. Hipotesis ini sudah mengangkat banyak kontroversi. Begitu menghalangi, kita memilih suatu target untuk agresi. Pilihan pertama sebagai sumber frustasi yaitu target yang tidak sesuai, untuk melepaskan frustasi kita bisa bercerita kepada orang lain, ini dipebut pemindahan agresi. Agresi dipindahkan atas tiga faktor yaitu intensitas frustasi yang asli, persamaan antara yang asli dan target yang dipindahkan, dan interaksi negative antara setiap target.
Versi modifikasi hipotesis agresi frustasi menyatakan bahwa frustasi tidak menjurus pada agresi kecuali jika suatu hal negative mempengaruhi seperti kemarahan. Penengahan teori atribusi tentang tujuan telah ditemukan untuk berperan dalam agresi frustasi. Operasi mekanisme social psikologis lain untuk menyebabkan agresi dirasa tidak adil. Agresi dapat digunakan untuk memulihkan suatu kesadaran hukum dan hak kekayaan dalam situasi-siatuasi tertentu. Penelitian menyatakan bahwa suatu ketidakadilan dirasakan pada sebuah situasi yang akan membuat frustasi adalah suatu yang lebih kuat untuk menyebabkan terjadinya agresi dibandingkan frustasi karena diri sendiri. Temperature yang tinggi juga berhubungan dengan agresi yang terkait dengan frustasi. Penelitian menunjukkan bahwa di bawah kondisi temperatur yang tinggi merupakan sesuatu yang mungkin terjadi.
Suatu mekanisme yang dipercaya untuk melandasi hubungan antara pengamatan dan agresi adalah pembentukan catatan yang agresif selama proses sosialisasi. Catatan yang agresif ini memimpin seseorang untuk bertindak dengan lebih agresif dan untuk menginterprestasikan situasi-sittuasi social di dalam terminology yang agresif. Selama proses sosialisasi, anak-anak mengembangkan catatan dan pola perilaku agresif karena mereka ditunjukkan ke aksi-aksi agresi, keduanya di dalam keluarga dan di dalam media.
pola perilaku agresif menunjukkan bahwa agresif berkembang di waktu muda. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada keseimbangan antara akresi masa kanak-kanan dan agresi pada usia yang lebih tinggi. Menurut model internasional social, perilaku tidak suka bergaul merupakan agresi social yang ceroboh. Penggunaannya berkenaan dengan orangtua yang dihubungkan dengan tingginya keagrefitasan anak, ada sebuah penemuan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kultur. Hukum fisik dengan baik dihubungkan dengan bermacam-macam hasil negative, termasuk perilaku agresif, menurunkan tingkat internalisasi moral perilaku, hubungan-hubungan orangtua dan anak dengan kesehatan jiwa yang turun. Penelitian lain menunjukkan bahwa agresi lisan mengarahkan pada anak oleh orangtua adalah hal yang meragukan. Agresi lisan merupakan isyarat penolakan yang berkenaan dengan orangtua yang dihubungkan dengan hal-hal yang negative termasik agresi. Gangguan keluarga juga berhubungan dengan peningkatan di dalam agresi. Anak-anak dari keluarga yang terganggu lebih banyak ditemukan dalam kejahatan daripada anak dari keluarga yang tidak terganggu.
Tingkat keagresifan yang dimiliki seseorang sangat berhubungan dengan budaya dan lingkungan dimana dia dibesarkan. Penelitian antarbudaya menunjukkan agresi lebih sedikit terjadi di dalam kultur yang mempunyai collectivist nilai, tinggat disiplin moral yang tinggi, nilai penganut paham persamaan, rendahnya keinginan untuk menghindari ketidakpastian, dan nilai Confucian.
Suatu aplikasi yang penting dari teori social untuk permasalahan agresi adalah hubungan antara cara membawakan media agresi dan perilaku agresif. Penelitian menyatakan bahwa anak yang mengamati program Tv yang agresif akan cenderung lebih agresif. Walaupun beberapa penelitian mengusulkan bahwa lebih dipengaruhi oleh tayangan kekerasan dari Tv dibandingkan dengan wanita. Penelitian terbaru menyatakan tidak ada yang dapat dipercaya mengenaik sesuatu yang umum antara laki-laki dan perempuaan.
Penelitian menunjukkan bahwa video game yang menunjukkan kekejaman akan meningkatkan agresi antarkeduanya laki-laki dan perempuan. Memainkan game kekerasan meningkatkan fisiologis, pemikiran dan emosi agresif. Memainkan game yang mengandung kekerasan dappat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan pengenalan jiwa orang lain. Memainkan game tersebut dapat menimbulkan kepribadian yang agresif.
Banyak faktor yang berperan untuk agresi termasuk kecenderungan biologgi, frustasi, kehadiran dari isyarat yang agresif, medi, dan faktor keluarga. Pendekatan yang paling besar pengaruhnya untuk mengurangi agresi adalah pendekatan pada keluarga yang dekat. Agresi dapat dikurangi apabila orangtua tidak melalaikan anak mereka, dan memperkecil gangguan keluarga. Orangtua perlu mengurangi penggunaan agresi mereka terhadap anak. Penguatan positif untuk perilaku yang diinginkan harus selalu digunakan. Memasyarakatkan anak untuk bersikap rendah hati juga dapat mempbantu mengurangi agresi.

The Self and Indentity


Pemahaman pada diri sendiri adalah suatu penyajian teori anak yang memiliki unsure pokok dan isi dari konsep anak tersebut. Ada tiga penyokong yang masuk akal sebagai tanda bukti atas identitas. Bayi mengembangkan suatu wuju yang bersifat elementer pengenalan diri sendiri ketika berusia tiga sampai 18 bulan. Pemahaman diri sendiri dalam awal masa kanak-kanak ditandai dnegan kebingungan akan diri sendiri, pikiran dan tubuh; bentuk secara fisik dan uraian aktif, serta stimuno positif yang tidak realistis. Pemahaman diri pada masa pertengahan dan akhir melibatkan suatu peningkatan dalam pemakaian arateristik-karasteristik psikologis dan ciri-ciri, uraian social dan perbandingan social; perbedaan antara yang riil dan tidak, serta meningkatkan evaluasi yang realistis. Anak remaja cenderung untuk melibatkan diri dalam perbandingan social untuk mengembangkan konsep identidas dirinya, dan untuk menjadi mengerti akan diri mereka. Pemahaman diri sendiri mereka seringkali berubah-ubah.
Anak awal menampilkan pemahaman mengenai diri sendiri secara lebih canggih dan mengerti dari apa yang dipikirkan orang lain. Bahkan pada usia empat tahun anak akan memahami orang itu dengan prinsip-prinsip buatan bahwa tidak benar untuk memperoleh apa yang mereka inginkan untuk menghindari gangguan.
Harga diri juga dikenal sebagai nilai atau gambaran diri. Konsep diri mengacu pada evaliasi pada daerah yang spesifik pada diri sendiri. Herter mengatakan bahea persepsi diri untuk anak dibahas pada kelas ke tiga hingga kelas ke enam, anak menilai diri sendiri dan konep umun pada keterampilannya yaitu persahabatan, percintaan, pekerjaan, kemampuan, dan wewenang.
Beberapa peneliti sedah menemukan bahwa mengagumi diri sendiri meneteskan pada masa remaja lebih baik untuk anak perempuan daripada anak laki-laki, tetapi ada kontroversi di sekitar tentang cara ekstentif mengagumi diri sendiri secara bervariasi sesuai dengan usia.
Peneliti-peneliti sudah menmukan bahwa hanya korelari-korelasi yang moderat antara mengagumi diri senidri dan kinerja di sekolah. Individu yang mengagumi diri sendiri secara berlebihan memiliki prakarsa lebih besar daripada mereka yang merendahkan diri, hal ini dapat menghasilkan hal positif dan hal yang negatif. Harga diri dihubungkan dengan penampilan dan kebahagiaan secara fisik. Merendahkan diri sendiri dihubungkan dengan tekanan, mencoba bunuh diri, dan anoreksia nervosa. Di dalam Coopersmith, anak-anak mengagumi dirinya sendiri dihubunngkan dengan penerimaan yang berkenaan dnegan orang tua dan membiarkan kebebasan anak di dalam batas-batas yang tergambar dengan baik.
Perkembangan identitas adalah perkembangan yang kompleks dan berlangsung pada suatu arah yang memiliki ideologis serta berpendirian yang menyatukan komponen identitas yang panjang dan lama untuk melanjutkan suatu proses.
Erikson menjelaskan bahwa kebingungan identias adalah langkah individu yang dialami selama masa remaja. Langkah ini melibatkan suatu penangguhan psikososial antara keamanan masa kanak-kanan dan otonomi dri kedewasaan. Percobaan kepribadian dan peran bersifat penting sebagai aspek dari pengembangan identitas.
Pengembangan identitas dimulai sejak masa kanak-kanak dan dilanjutkan hingga masa yang lebih tinggi. Marcia mengusulkan empat difusi identitas yaitu status identitas, penutupan, penangguhan, dan prestasi yang mendasarkan pada krisis (eksplorasi) dan komitmen. Para ahli membantah perubahan utama di dalam identitas muncul pada masa dewas di banding masa remaja.

Emotional Development


Emosi adalah perasaan atau pengaruh yang terjadi karena adanya interaksi-interaksi yang penting untuk mereka yang mempengaruhi kesejahteraan. Emosi terbagi atas dua yaitu emosi positif dan emosi negatif. Darwin menggambarkan sesuatu yang evolusioner dari emosi, dan psikolog-psikolog menekankan bahwa emosi berasal dari biologis. Ekspresi emosi bersifat sama di setiap budaya, tetapi tidak berada di dalam suatu kultur yang  bersifat universal. Secara biologis, manusia bersifat secara emosional hanya saja budaya dan pengalaman yang beragam membedakannya secara emosional.
Secara fungsionalis emosi menekankan pada pentingnya konteks dan hubungan di dalam emosi. Contohnya, ketika orang tua mempengaruhi suasana hati yang positif bagi anak, maka anak itu akan mengikuti keinginan atau harapan orang tua. Di dalam pandangan ini, sasaran yang dilibatkan di dalam emosi adalah cara dan sifat yang langsung spesifik dapat mempengaruhi tindakan dari setiap emosi yang diberi.
Saanir membantah bahwa secara emosional sesuatu yang melibatkan pengembangan dari keterampilan seperti senantiasa menyadari suatu emosi atau mengenali emosi dalam suatu hubungan.
Bayi telah menunjukkan sejumjah emosi awal dalam perkembangan mereka, Lewis membedakan antara emosi utama dan emosi yang akan datang. Emosi utama termasuk kegembiraan, kemarahan, dan ketakutan sedangkan emosi yang akan datang yaitu bangga, perasaan malu, dan rasa bersalah. Tangisan adalah sarana yang digunakan bayi untuk memberitahukan keadaan mereka. Seedikitnya bayi memiliki tiga sarana dasar untuk itu yaitu tangisan teriakan, tangisan kemarahan, dan tangisan karena sakit. Bayi memiliki dua ketakutan yaitu ketakutan akan ketertarikan dengan orang asing dan ketakutan akan kehilangan orang yang melindungi atau memperhatikannya.
Seorang anak akan menunjukkan kemajuan dalam melibatkan emosi pernyataan, pemahaman, dan mengatur bagaimana cakupan emosi untuknya yang akan terus meningkat seperti rasa malu, bangga, dan rasa bersalah. Pada usia dua hingga empat tahun, terjadi peningkatan terhadap emosi anak pada bagian terminology untuk mengurauikan emosi dan belajar lebih banyak tentang penyebab dan konsekuensi dari perasaan. Pada usia empat sampai lima tahun, anak akan menunjukkan suatu kemampuan yang digunakan untuk mencerminkan emosi dan memahami bahwa suatu tindakan emosi yang berbeda akan menimbulkan efek yang berbeda pula.
Pada masa pertengahan anak, ia menunjukkan  suatu kesadaran tentang bagaimana mengendalikan dan mengatur emosi dalam kehidupan social. Pada periode usia ini juga, mereka akan menunjukkan pemahaman tentang bagaimana cara untuk memperbaiki emosi sertamerahasiakan emosi negatif mereka sendiri dengan mengalihkan perasaannya.
Karasteristik fisiologis membahas tentang peragai individu yang berbeda-beda, dan sebuah penelitian mengatakan bahwa keturunan mampu mewariskan peragai individu. Anak-anak akan menerima warisan dari suat penyimpangan ilmu faal hingga mereka memuliki perangai tertentu, tetapi melalui pengalaman mereka belajar untuk memodifikasi peragai mereka hingga taraf tertentu. Dalam beberapa hal perangai sulit dihubungkan dengan penyesuaian permasalahan di awal kedewasaan.
Kebaikan yang mengacu pada peragai anak  merupakan suatu kesinambungan antara anak dnean lingkungannya dimana anak harus dituntut untuk mengatasinya. Sebuah riset menunjukkan bahwa rekomendasi umum para orangtua atau penyasuh perlu (1) sensitive kepada karasteristik indivisu anak; (2)fleksibel dalam menanggapi karaseristiknya; dan (3) hidari mengadili anak secara negatif.
Bayi akan menunjukkan suatu daya tarik yang kuat akan dunia mereka. Fase bermain-main dengan pengasuh dimulai pada saat bayi berusia dua sampai tiga bulan. Lalu keterampilan gerakannya akan berkembang dengan sendirinya secara signifikan sehingga dapat memperluas kemampuan bayi untuk memulai kegiatannya dan menjelajahi dunianya dnegan bebas.
Pada masa kanak-kanak, keamanan dan kepercayaan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam masa pengembangan dari pengasuh. Teori Bowby menekankan pada pengasuh dan bayi secara biologis dipengaruhi untuk membentuk suatu hubungan.