Minggu, 23 September 2012

IPTEKS DALAM ISLAM


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan karena atas berkah dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai yang berjudul “IPTEKS DALAM ISLAM”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kami persembahkan kepada:
1.         Allah SWT yang telah memberikan kami akal pikiran dalam membuat makalah ini.
2.         Orang tua kami yang telah memberikan dorongan, pengertian, dan bantuan baik berupa materi maupun non materi kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai.
3.         Dosen bidang studi yang telah memberikan bimbingan.
4.         Teman-teman kami yang selalu memberi kritikan dan saran untuk makalah ini
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dan untuk menjadi bahan pembelajaran kedepan . Tiada gading yang tak retak makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritikan yang membangun  masih kami natikan.
Makassar,







DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………… v
Daftar isi………………………………………………………………………… vi
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………. 1
            Latar Belakang…………………………………………………………... 1
            Rumusan Masalah……………………………………………………...... 1
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………. 2
Bab 3 Kesimpulan dan Saran…………………………………………………… 7
Daftar Isi………………………………………………………………………… 8


BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan zaman semakin merambah, berkembang dengan begitu cepat hal terssebut tidak terlepas dari adanya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Islam telah menerangkan dan mengatur semuanya di dalam Al-Qur’an dan As Sunnah. Al-Qur’an dan As Sunnah bersifat nasbih dan absoulut (QS. Al-Baqarah/2:1-5 dan QS. An-Najm/53:3-4) sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa islam sangat berpengaruh dengan ipteks.
Islam mengajarkan kita untuk terus berkembang sesuai  dengan kemajuan zaman selagi perkembangan itu tidak menyalahi aturan-aturan dalam agama. Untuk itu, kami akan membahas ipteks dalam islam pada makalah ini agar kita semua mengetahui bagaimana cara memanfaatkan ipteks yang benar sesuai hukum-hukum islam.
B.                 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kami mengangkat beberapa rumusan masalah yaitu :
1.      Apa pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan  seni?
2.      Apa hubungan iman, ipteks dan amal dalam islam?
3.      Apa kewajiban manusia terhadap pemanfaatan ipsteks dalam islam?



BAB II
PEMBAHASAN
1.        Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Secara filsafah ilmu, ilmu dan pengetahuan sangat berbeda. Ilmu yaitu sesuatu yang sudah jelas dan dapat diuji kembali secara ilmiah dan bersifat sistematis, sedangkan pengetahuan adalah segala yang dilihat, di dengar, atau dirasakan oleh manusia.
1Ilmu terbagi ke dalam dua bagian, yaitu ilmu yang berkaitan dengan aqidah dan ibadah wajib, dimana setiap orang wajib mendalaminya dan ilmu yang berkaitan dengan ruang public, misalnya ilmu kedokteran, ilmu sosiologi, ilmu komputer, dan lain-lain, yang tidak semua orang wajib mempelajarinya. 2Ilmu dapat menggapai Sang Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat tentang hukum-hukum yang mengatur alam.
Qs. Ali Imran ayat 190-191 yang artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi".
Secara  terminologi, ilmu pegetahuan adalah sesuatu yang diketahui berdasarkan apa yang sudah ada dan diperoleh melalui metode-metode ilmiah. Di dalam Al-Qur’an terdapat hampir 900 kata ilmu, hal ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk banyak-banyak berilmu dan mengamalkannya.
Ilmu pengetahuan dalam dewasa ini merupakan tambang emas masa depan. Orang-orang berasumsi bahwa ketika seseorang berilmu, maka orang tersebut akan menjadi kaya. Hal ini, menunjukkan bahwa asumsi diatas secara tidak langsung akan membuat masyarakat mengerti pentingnya ilmu pengetahuan.
Tanpa ilmu pengtahuan tidak akan ada yang  namanya teknologi, artinya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkatan satu sama lain. 3Teknologi sebagai kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk nyata dan melalui proses penciptaan berupa benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ibarat pisau, teknologi memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif . Untuk itu, manusia dibekali ilmu pengetahuan agar mereka mampu membedakan antara yang positif dan negatif, sehingga tidak teerjadi penyimpangan terhadap teknologi.
Seni identik dengan keindahan, seseorang tidak akan menggunakan sesuatu yang tidak indah bukan? Bahkan merek akan menggunakan sesuatu yang bias di bilang “sangat indah”. Pada dasarnya seni adalah pengungkapan ekspresi jiwa seseorang yang digambarkan pada objek-objek tertentu dengan memperhitungkan keindahan dan kegunaan objek tersebut. Biasa jadi, sebuah barang yang tadinya terlihat kurang indah menjadi indah ketika telah mendapat sentuhan-sentuhan seni.
4Seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.
5Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia.

1.  Dalam kitab Ihya' Ulumuddin, Al Ghazali.
2.  Afzalur Rahman dalam Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran
3.  Manuel Castells dalam Capra (2004, 107)
4.  Ahdian Karta Miharja
5.  Ki Hajar Dewantara



2.        Hubungan Iman, Ipteks, dan Amal
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkaitan antarsatu dengan lainnya. Hal ini mewakili pembuktian bahwa tidak ada satu cabang ilmu yang mampu berdiri sendiri. Contohnya saja, pembuatan perangkat handphone  tanpa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka handphone tidak akan ada sekarang.
1Pesatnya perkembangan sains dan teknologi semakin terasa dari hari ke hari. Banyak hasil dari perkembangan sains dan teknologi yang tadinya diluar angan-angan manusia sudah menjadi keperluan harian manusia. Contohnya penyampaian informasi yang dahulu memerlukan waktu hingga berbulan-bulan, kini dengan adanya telepon, handphone, faksimile dan internet dapat sampai ke tujuan hanya dalam beberapa detik saja, bahkan pada masa yang (hampir) bersamaan. Melalui TV, satelit dan alat komunikasi canggih lainnya, kejadian di satu tempat di permukaan bumi atau di angkasa dekat permukaan bumi dapat diketahui oleh umat manusia di seluruh dunia dalam masa yang bersamaan. Selain dalam bidang komunikasi, perkembangan dalam bidang lain pun seperti material, alat-alat transportasi, alat-alat rumah tangga, bioteknologi, kedokteran dan lain-lain begitu maju dengan pesat. Kita mengakui bahwa sains dan teknologi memang telah mengambil peranan penting dalam pembangunan peradaban material atau lahiriah manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
2“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi kalangan ulul albab. Yaitu mereka yang hatinya selalu bersama Allah di waktu berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka perliharalah kami dari azab neraka.”

1.        www.ilmupengathuan,teknologi,danseni.com (blogspot.com)
2.        (QS Al-Imron 190-191)
3.        Kewajiban manusia terhadap pemanfaatan ipteks dalam islam
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban, hak manusia yang berhubugan dengan ipteks antara yaitu menikmati segala hasil ipteks, menikmati segala fasilitas-fasilitas yang dari ipteks.
1Dalam konteks 'abdun (hamba Allah), manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta akan menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan sang pencipta berupa potensi yang sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya yaitu potensi akal. Dengan hilangnya rasa syukur mengakibatkan ia menghambakan diri kepada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada Allah akan mencegah penghambaan manusia kepada sesama manusia termasuk pada dirinya.
Manusia khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan ummat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam, karena Allah menciptakan manusia. Seandainya Allah tidak menciptakan manusia, maka Allah tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu, manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan ummat manusia. Kalau terjadi kerusakan alam dan lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia sendiri. Mereka tidak menjaga amanat Allah sebagai khalifah (QS. Ar-Rum/30:41).
Kewajiban manusia terhadap pemanfaatan ipteks antara lain:  menjaga ipteks, menggunakan ipteks dengan baik (tidak disalahgunakan), dan mengembangkan ipteks sehingga bisa digunakan secara lebih baik lagi.
1.        www.hakmanusiaterhadapipteks.com (workpress.com)
2.        www.khilafahallah.com (blogspot.com)




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, manusia di beri akal pikiran untuk mengembangkan potensi diri untuk kebaikan manusia lain dan dengan dirinya sendiri. Oleh sebab, manusia patut bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT.
2.      Saran
Penggunaan ipteks diharapkan sesuai dengan kaidah-kaidah islam, sehingga tercipta keseimbangan dan keselaran dalam kehidupan umat manusia.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar