KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan karena atas berkah
dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai yang
berjudul “IPTEKS DALAM ISLAM”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kami persembahkan
kepada:
1.
Allah
SWT yang telah memberikan kami akal pikiran dalam membuat makalah ini.
2.
Orang
tua kami yang telah memberikan dorongan, pengertian, dan bantuan baik berupa
materi maupun non materi kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai.
3.
Dosen
bidang studi yang telah memberikan bimbingan.
4.
Teman-teman
kami yang selalu memberi kritikan dan saran untuk makalah ini
Demikianlah makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas dan untuk menjadi bahan pembelajaran kedepan . Tiada gading yang
tak retak makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritikan yang
membangun masih kami natikan.
Makassar,
DAFTAR
ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………… v
Daftar isi………………………………………………………………………… vi
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………. 1
Latar
Belakang…………………………………………………………... 1
Rumusan
Masalah……………………………………………………...... 1
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………. 2
Bab 3 Kesimpulan dan Saran……………………………………………………
7
Daftar Isi………………………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini, perkembangan zaman semakin merambah, berkembang dengan begitu cepat hal
terssebut tidak terlepas dari adanya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Islam telah menerangkan dan mengatur semuanya di dalam Al-Qur’an dan As Sunnah.
Al-Qur’an dan As Sunnah bersifat nasbih dan absoulut (QS. Al-Baqarah/2:1-5 dan QS.
An-Najm/53:3-4) sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa islam sangat berpengaruh
dengan ipteks.
Islam mengajarkan kita untuk terus
berkembang sesuai dengan kemajuan zaman
selagi perkembangan itu tidak menyalahi aturan-aturan dalam agama. Untuk itu,
kami akan membahas ipteks dalam islam pada makalah ini agar kita semua
mengetahui bagaimana cara memanfaatkan ipteks yang benar sesuai hukum-hukum
islam.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas, maka kami mengangkat beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apa
pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni?
2. Apa
hubungan iman, ipteks dan amal dalam islam?
3. Apa
kewajiban manusia terhadap pemanfaatan ipsteks dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Secara filsafah ilmu,
ilmu dan pengetahuan sangat berbeda. Ilmu yaitu sesuatu yang sudah jelas dan
dapat diuji kembali secara ilmiah dan bersifat sistematis, sedangkan
pengetahuan adalah segala yang dilihat, di dengar, atau dirasakan oleh manusia.
1Ilmu
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu ilmu yang berkaitan dengan aqidah dan ibadah
wajib, dimana setiap orang wajib mendalaminya dan ilmu yang berkaitan dengan
ruang public, misalnya ilmu kedokteran, ilmu sosiologi, ilmu komputer, dan
lain-lain, yang tidak semua orang wajib mempelajarinya. 2Ilmu dapat
menggapai Sang Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat tentang hukum-hukum
yang mengatur alam.
Qs. Ali Imran ayat 190-191 yang artinya: "Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam,
terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) Orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi".
Secara terminologi,
ilmu pegetahuan adalah sesuatu yang diketahui berdasarkan apa yang sudah ada
dan diperoleh melalui metode-metode ilmiah. Di dalam Al-Qur’an terdapat hampir
900 kata ilmu, hal ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk
banyak-banyak berilmu dan mengamalkannya.
Ilmu pengetahuan dalam dewasa ini merupakan tambang emas
masa depan. Orang-orang berasumsi bahwa ketika seseorang berilmu, maka orang
tersebut akan menjadi kaya. Hal ini, menunjukkan bahwa asumsi diatas secara
tidak langsung akan membuat masyarakat mengerti pentingnya ilmu pengetahuan.
Tanpa ilmu pengtahuan tidak akan ada yang namanya teknologi, artinya ilmu pengetahuan
dan teknologi sangat berkatan satu sama lain. 3Teknologi sebagai
kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah
terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk
nyata dan melalui proses penciptaan berupa benda-benda yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Ibarat pisau, teknologi memiliki dua sisi yaitu positif
dan negatif . Untuk itu, manusia dibekali ilmu pengetahuan agar mereka mampu
membedakan antara yang positif dan negatif, sehingga tidak teerjadi penyimpangan
terhadap teknologi.
Seni identik dengan keindahan, seseorang tidak akan
menggunakan sesuatu yang tidak indah bukan? Bahkan merek akan menggunakan
sesuatu yang bias di bilang “sangat indah”. Pada dasarnya seni adalah
pengungkapan ekspresi jiwa seseorang yang digambarkan pada objek-objek tertentu
dengan memperhitungkan keindahan dan kegunaan objek tersebut. Biasa jadi,
sebuah barang yang tadinya terlihat kurang indah menjadi indah ketika telah
mendapat sentuhan-sentuhan seni.
4Seni
adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang
bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
rohaninya penerimanya.
5Seni
adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah,
hingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
1. Dalam
kitab Ihya' Ulumuddin, Al Ghazali.
2. Afzalur Rahman
dalam Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran
3. Manuel Castells
dalam Capra (2004, 107)
4. Ahdian Karta Miharja
5. Ki Hajar Dewantara
2.
Hubungan
Iman, Ipteks, dan Amal
Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkaitan antarsatu dengan lainnya. Hal ini mewakili
pembuktian bahwa tidak ada satu cabang ilmu yang mampu berdiri sendiri.
Contohnya saja, pembuatan perangkat handphone tanpa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
maka handphone tidak akan ada
sekarang.
1Pesatnya
perkembangan sains dan teknologi semakin terasa dari hari ke hari. Banyak hasil
dari perkembangan sains dan teknologi yang tadinya diluar angan-angan manusia
sudah menjadi keperluan harian manusia. Contohnya penyampaian informasi yang
dahulu memerlukan waktu hingga berbulan-bulan, kini dengan adanya telepon,
handphone, faksimile dan internet dapat sampai ke tujuan hanya dalam beberapa
detik saja, bahkan pada masa yang (hampir) bersamaan. Melalui TV, satelit dan
alat komunikasi canggih lainnya, kejadian di satu tempat di permukaan bumi atau
di angkasa dekat permukaan bumi dapat diketahui oleh umat manusia di seluruh
dunia dalam masa yang bersamaan. Selain dalam bidang komunikasi, perkembangan
dalam bidang lain pun seperti material, alat-alat transportasi, alat-alat rumah
tangga, bioteknologi, kedokteran dan lain-lain begitu maju dengan pesat. Kita
mengakui bahwa sains dan teknologi memang telah mengambil peranan penting dalam
pembangunan peradaban material atau lahiriah manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
2“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih
bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi
kalangan ulul albab. Yaitu mereka yang hatinya selalu bersama Allah di waktu
berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
ini semua dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka perliharalah kami dari azab
neraka.”
2.
(QS
Al-Imron 190-191)
3.
Kewajiban manusia terhadap pemanfaatan
ipteks dalam islam
Setiap manusia memiliki
hak dan kewajiban, hak manusia yang berhubugan dengan ipteks antara yaitu
menikmati segala hasil ipteks, menikmati segala fasilitas-fasilitas yang dari
ipteks.
1Dalam
konteks 'abdun (hamba
Allah), manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini
memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada
penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta
akan menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan sang pencipta
berupa potensi yang sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya yaitu
potensi akal. Dengan hilangnya rasa syukur mengakibatkan ia menghambakan diri
kepada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada Allah akan
mencegah penghambaan manusia kepada sesama manusia termasuk pada dirinya.
Manusia khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Manusia
diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta
memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan ummat manusia
dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam
diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan
memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa
menguasai IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan
kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam, karena Allah
menciptakan manusia. Seandainya Allah tidak menciptakan manusia, maka Allah
tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu, manusia mendapat amanah dari
Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya
untuk kepentingan ummat manusia. Kalau terjadi kerusakan alam dan lingkungan
ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia sendiri. Mereka tidak menjaga
amanat Allah sebagai khalifah (QS. Ar-Rum/30:41).
Kewajiban manusia terhadap pemanfaatan ipteks antara
lain: menjaga ipteks, menggunakan ipteks
dengan baik (tidak disalahgunakan), dan mengembangkan ipteks sehingga bisa
digunakan secara lebih baik lagi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Manusia
sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, manusia di beri akal pikiran untuk
mengembangkan potensi diri untuk kebaikan manusia lain dan dengan dirinya
sendiri. Oleh sebab, manusia patut bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT.
2. Saran
Penggunaan
ipteks diharapkan sesuai dengan kaidah-kaidah islam, sehingga tercipta keseimbangan
dan keselaran dalam kehidupan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
www.ilmupengetahuan.teknologi.seni.dalamislam.com
(blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar