Sabtu, 15 Desember 2012

Teori Kebutuhan Dasar Maslow


Teori Kebutuhan Dasar Abraham Maslow

Teori Abraham Maslow tentang motivasi manusia dapat diterapkan pada hampir seluruh aspek kehidupan pribadi serta kehidupan social. Individu merupakan keseluruhan yang padu dan teratur. Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Ini merupakan konsep fundamental unik dari pendirian teori Maslow.

Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, paling kuat, dan paling jelasdiantara slutuh kebutuhan manusia yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, seperti kebutuhan akan makanan minuman, tempat berteduh, dan oksigen. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan fisiologi dapat diurutkan berdasarkan skala prioritas namun kebutuhan tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai fenomena yang terpisah. Misalnya, seseorang yang berpikir bahwa ia lapar secara nyata mungkin juga merasakan kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman atau kebutuhan lain tertentu. Sebaliknya orang-orang tertentu dapat memuaskan atau paling tidak berusaha memuaskan rasa laparnya dengan aktifitas-aktifitas lain seperti merokok atau minum air putih . Jadi, kebutuhan manusia saling berhubungan.

Kebutuhan Akan Rasa Aman biasanya terpuaskan pada orang dewas normal dan sehat, maka cara terbaik untuk memahaminya ialah dengan mengamati anak-anak atau orang-orang dewasa yang mengalami gangguan neurotik. Para psikolog anak maupun guru mengemukakan bahwa anak-anak membutuhkan suatu dunia yang dapat diramalkan. Seorang anak mempunyai konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu. Jika unsure-unsur in tidak ditemukan maka ia akan menjadi cemas dan merasa tidak aman. Menurut Malow, kebebasan yang ada batasnya semacam itu sesungguhnya diperlukan demi perkembangan anak kea rah penyesuaian yang baik. Seseorang yang memiliki gangguan neurotik memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha keras menghindar dari hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya. Orang sehat juga menginginkan keteraturan dan stabilitas, namun kebutuhan ini tidak sampai menjadi soal hidup atau mati seperti pada orang neurotic.

Kebutuhan Akan Rasa Memiliki-Dimiliki dan Akan Kasih Sayang. Setiap orang akan mendambakan hubungan kasih sayang dengna orang lain, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki tempat ditengah kelompoknya dan ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan yang satu ini. Ia akan berharap memperoleh tempat semacam itu melebihi segala-galanyadi dunia ini, bahkan mungkin kini ia lupa bahwa tatkala ia merasa lapar ia mencemooh cnta sebagai sesuatu yang tidak nyata, tidak perlu atau tidak penting. Cinta, sebagaimana yang kata yang digunakan Malow tidak boleh dikacaukan dengan seks, yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisiologis semata-mata. Ia berpendapat, kecenderungan Freudian menganggap bahwa cinta berasal dari seks merupakan kesalahan serius, pandangan ini dianut oleh banyak warga masyarakat yang berpikiran dangkal, namun Freud dapat dipandang sebagai contoh dari lingkungan peradaban Barat yang paling besar pengaruhnya. Diantara banyak teori yang dikemukakan oleh Freud, yang diterma oleh kalangan paling luas ialah bahwa kelembutan hati merupakan bentuk seksualitas yang dihambat. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Dalam hubuyngan sejati tidak akan ada rasa takut, sedangkan berbagaoi bentuk pertahanan pun akan runtuh. Seringkali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut kalau kelemahan-kelemahan serta kesalahannya terungkap. Karl Menninger melukiskan masalah ini sebagai berikut: Cinta akan menjadi rusak bukan terutama oleh perasaan bahwa kita tidak dihargai, melainkan oleh rasa takut, yang sedikt banyak dialami oleh setiap orang., jangan-jangan orang lain akan mampu menembus topeng-topeng kita, topeng-topeng represi yang dipaksakan pada kita oleh adat istiadat dan kebudayaan. Inilah yang membuat kita menghindari kemesraan, menjalin persahabatan hanya pada taraf yang dangkal, meremehkan dan tidak menghargai orang lain, khawatir kalau orang lain menghargai kita terlampau tinggi. Maslow mengatakan, “kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cibnta yang menerima. … kita harus memahami cinta; kita harus mampu mengajarkannya, mnciptakannya, meramalkannya. Jika tidak, dunia ini akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.

Kebutuhan Akan Penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kebutuhan akan penghargaan yaitu (1) harga diri yang meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. (2) penghargaan dari orang lain yang meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan. Kebutuhan akan penghargaan diri umumnya diabaikan oleh Sigmund Freud, namun sangat ditonjolkan Alferd Adler. Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri serta lebih mamp, maka juga lebih produktif. Sebaliknya jika harga dirinya kurang maka ia akan diliputi rasa rendah diri serta tidak berdaya, yang selanjutnya akan menimbulkan rasa putus asa serta tingkah laku neurotic. Maslow berteori bahwa kemerdekaan merupakan kebutuhan psikologis dasar namun ia juga menunjukkan bahwa data ilmiah untuk mendukung pendirian ini masih jauh dari mencukupi.
Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri. Pemaparan tentang kebutuhan psikologis untuk menumbuhkhan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan, oleh Maslow disebut aktualisasi diri, merupakan salah satu aspek penting teorinya tentang motovasi pada manusia. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuhnya, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Maslow menemukan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul sesudah kebutuhan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.

Harsat Untuk Tahu dan Memahami. Maslow berkeyakinan bahwa salah satu citi mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Banyak ilmuan behavioral berpendapat bahwa pengajaran terhadap yang serba tertib, sistematik dan stabil merupakan sejenis neurotis kompulsif. Menurut Maslow, meski hal itu benar namun ciri-ciri itu, tanpa sifat obsesif, juga terdapat pada orang-orang yang sehat dan masak. Meminjam kata-kata Maslow, “Oleh sementara orang proses ini disebut pencarian makna. Karenanya kita terima sebagai dalil adanya hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna, membangun suatu system nilai-nilai.”

Kebutuhan Estetik. Ilmu behavioral biasanya mengabaikan kemungkinan bahwa orang memiliki kebutuhan yang bersifat naluriah atau sejenis naluri akan keindahan. Maslow menemukan bahwa paling tidak ada sementara orang, kebutuhan akan keindahan ini begitu mendalam, sedangkan hal-hal yang tidak indah membuat mereka muak. Maslow mengemukakan bahwa dalam arti biologis, sama seperti kebutuhan akan kalsium dalam makanan, setiap orang akan membutuhkan keindahan. Ia menunjukkan bahwa kebutuhan estetik berhubungan dengan gambaran diri seseorang. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah. Maslow juga mengamati bahwa kebutuhan akan keindahan ini terdapat pada anak-anak sehat hampir di mana pun. Ia berpendapat bahwa fakta tentang dorongan ke arah kebutuhan akan keindahan ini dapat ditentukan dalam setiap peradaban dan dalam semua zaman, bahkan sejak zaman manusia tinggal di goa-goa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar