INTUISI
SEBAGAI SUATU KEAHLIAN
NURUL
AMALIA
Universitas Negeri Makassar
foraplication10@gmailcom
Universitas Negeri Makassar
foraplication10@gmailcom
Abstrak
Intuisi
adalah kemampuan untuk membuat evaluasi yang tepat, secara cepat atau bahkan
mendadak. Setiap manusia memiliki intuisi yang memang sudah menjadi bagian dari
ruh dan tubuh manusia, intuisi sebagai pendorong kemauan bertindak sesuai
dengan ilmu yang dipelajari. Intuisi menggambarkan keadaan dari sesuatu yang
dilakukan. Manusia memiliki sifat intuitif secara alami yang membedakan
hanyalah tingkat kemampuannya, hal ini karena ada beberapa orang individu yang
memiliki kemampuan psikis lebih kuat dari orang lain.
Kata Kunci : intuisi, intuitif, psikis, psikolog,
psikologi.
Abstract
Intuition is the ability
to make a proper
evaluation, rapid or even sudden. Every
human being has the intuition that it has become part of the spirit and the human body, intuition as a driver of willingness to act in accordance with
the knowledge learned. Intuitions
describe the state of something done. Humans are
naturally intuitive properties
are identified by their ability level, this is because there are some individuals who
have psychic abilities more powerful than others.
Pendahuluan
Intuisi sering disebut bisikan hati atau kemampuan untuk memahami sesuatu
tanpa dipikirkan dulu. Kita semua memiliki intuisi yang ketajamannya tiap orang
berbeda-beda. Bisakah intuisi disebut indra keenam? Para ahli psikologi
menyebutnya tidak bisa, karena intuisi juga sering salah menebak sesuatu
seperti ketika pesawat yang Anda tumpangi mengalami turbulensi, Anda mengira
pesawat akan jatuh tapi kenyataannya selamat. Psikolog mencatat intuisi sering
muncul ketika seseorang ingin mengambil keputusan atau menuntun ke sesuatu tempat
yang tanpa Anda ketahui bagaimana lokasinya. Namun intuisi ini sulit untuk
dibuktikan atau dipelajari baik dalam ilmu psikologi atau medis.
Menurut Penney Pierce (dalam Nugroho, 2010: 9) intuisi adalah mengetahui
yang ingin di ketahui tanpa melalui proses belajar atau informasi yang masuk ke
otak. Kemampuan untuk mengetahui sesuatu tanpa melalui proses ini membuat kita
bisa menjawab “what to do”. Intuisi
berasal dari alam bawah sadar yang merupakan bagian dari seluruh makhluk hidup.
Alam ini merupakan kekuatan intelijen yang bekerja melalui kesadaran akan semua
hal dan mampu menanggapi pikiran setiap manusia. Meski dimiliki oleh semua
orang, kadar kekuatan intuisi ini tentu saja berbeda-beda, biasanya kaum
perempuan memiliki intuisi lebih peka karena mereka lebih sering mengasah
perasaan dan kejjiwaannya.
Untuk memahami intuisi tidak cukup dengan hanya menggunakan kategori
logika, tapi tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikis. Adakalanya
intuisi tampil dalam bentuk “cahaya” yang sudah langsung tergambar di otak dari
hati, perasaan yang mengarah pada kecenderungan keyakinan, terjadinya kejadian
yang “kebetulan tetapi tidak kebetulan”, dan lain-lain. Lalu apa saja manfaat
dari intuisi? bagaimana cara mengasah intuisi yang dimiliki? dan bagaimana
intuisi digunakan dalam mengambil kepputusan?
Intuisi
Intuisi berarti belajar untuk mendengar bisikan
hening dalam batin. Intuisi adalah guru, sumber cinta, kebenaran dan
kebijaksanaan, dalam kehidupan. Intuisi pada dasarnya berarti untuk
mengembangkan kepercayaan yang lebih mendalam dari dalam diri, hati, dan batin.
Intensitas dan kualitas sangat terkait dengan
kinerja intuisi, ada berbagai bentuk peringatan intuisi yaitu: Pertama, peringatan awal dalam bentuk
suara hati, gambaran-gambaran, sensasi yang terasa janggal, ataupun adanya
sebuah perasaan halus yang sepertinya menyatakan akan terjadi atau telah
terjadi hal-hal yang tidak pada tempatnya dan tidak semestinya atau suatu
kebohongan tengah berlangsung. Kedua,
sinyal peringatan itu terus berlangsung berulang-ulang dalam bentuk
samar-samar, tetapi dengan tekanan yang lebih kuat namun halus. Setiap individu
yang hampir celaka dalam suatu peristiwa, pasti tahu dan pernah merasakan
bantuan dari intuisi, seakan-akan ada suatu tuntunan yang tak terlihat, yang
menyelamatkan dirinya dari bahaya tersebut. Intuisi memang bisa hadir semacam
mukjizat. Kekuatan intuisi dapat menjadi sarana yang bermanfaat jika
dikembangkan dan diberi perhatian khusus. Dipihak lain, intuisi harus
dikendalikan, intuisi lebih bisa diandalkan sebagai suatu alarm atau system
peringatan daripada sebagai pemicu untuk
melakukan tindakan.
Sekarang ini, sudah disetujui secara luas bahwa fungsi
intuisi selalu disertai kinerja belahan otak kanan, yang merasakan informasi holistik,
berupa lambang, gambar-gambar, atau kiasan-kiasan. Sedangkan fungsi logika
analitik selalu disertai dengan kinerja belahan otak kiri, yang merasakan informasi
logika, bentuk linier garis lurus, yang secara berangkai memproses satu keeping
informasi secara bersamaan.
Pada dasarnya
menggunakan teknik pikiran dengan kekuatan imajinasi kreatif dari bagian
karakter otak kanan adalah cara untuk
menjadi semakin akrab dengan intuisi. jika seseorang sudah mencapa tingkat
pemikiran seperti ini maka otomatis kemampuan pikiran kreatifnya diberi
kebebasan untuk bertindak, berperan langsung, dan jalan sudah dibuka agar
intuisinya bisa berfungsi. Semakin sering seseorang bergantung pada kemampuan
kreatif dari otak kanan , maka ia akan mendesakkan kemampuan tersebut untuk
implus pemikirannya. Pada gilirannya, ia akan semakin cepat tanggap terhadap
suatu intuisi yang akan mengarahkan tindakan-tindakannya lebih lanjut.
Mengasah Intuisi
Secara Efektif
Intuisi merupakan sebuah kekuatan dari daya batin
bawah sadar. Jika dimanfaatkan secara optimal, maka intuisi mampu mengatasi
potensi gagal yang akan terjadi. Tapi apabila ada rasa malu dan ragu dalam
mengasah intuisi, maka tidak aka nada kekuatan intuisi yang muncul. Perlu
latihan supaya kecerdasan intuisi lebih sanggup memberikan akurasi yang bagus.
Sayangnya, tak ada sekolah atau kursus untuk ini sehingga harus dari inisiatif
sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan pembelajaran intuitif.
Latihan akan membuat seseorang dapat mengambil keputusan secara langsung namun
tepat.
Cara melatih intuisi adalah dengan memperhatikan
berbagai firasat dan perasaan hati, lalu mempercayai semua perasaan dan firasat
tersebut sebagai sebuah pertanda dari Tuhan. Melatih intuisi sama dengan
mempertajam daya batin bawah sadar, dimana hal-hal yang tak terpikir oleh batin
sadar, dapat terlihat oleh kekuatan daya batin bawah sadar melalui firasat dan
perasaan yang kuat. Memang ada banyak jalan yang diturunkan Tuhan untuk
mengetahui sesuatu, tanpa melalui proses reasoning.
Tetapi tidak ada yang validitas, akurasi,, dan kemanfaatannya melebihi proses
yang berbasis akan sehat jika kepentinganya untuk mengetahui intuisi perihal
apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
Ketikka bertemu dengan banyak orang, mungkin
akan muncul ungkapan seperti ini: “Sebenarnya saya sudah bisa merasakan apa
yang perlu saya lakukan, dan agaknya inilah bimbingan hati saya, tapi saya
tidak berani melangkah dan mengikutinya”.
Ini bukanlah problem yang sulit, ada beberapa saran
yang bisa di jalani untuk mengatasinya. Pertama,
mulailah melatih intuisi dari halhal atau pilihan-pilihan yang kecil. Sama
seperti otot tubuh, otot intuisi perlu diperkuat secara bertahap. Kedua, mulai perhatikan bagaimana
perbedaan antara intuisi dengan suara imajinasi dan pikiran. Ketiga, membangun rasa percaya terhadap suara hati nurani. Keempat,
jangan mengabaikan ntuisi ketika sudah tiba saatnya memutuskan.
Mengasah Kepekaan
Intuisi
Seiring dengan banyaknya pilihan hidup, apakah
kehadiran sebuah intuisi memang diperlukan? Mengingat intuisi adalah sahabat
yang mengetahui arah terbaik yang seharusnya diambil, maka secara tidak
langsung intuisiharus didengar sehingga intuisi dapat menjadi alat ampuh yang
memberi arah dalam menempuh kehidupan.
Proses berlangsungnya intuisi itu melewati beberapa
tahapan yang sudah pasti terjadi sebelum sampai pada kejadiannya sendiri. Cara
untuk mempertajam atau mengasah intuisi yaitu sebagai berikut: (1) meyakini dan menghargai intuisi, akar
dari segalanya adalah keyakinan. Dengan meyakini bahwa intuisi itu ada, serta
meyakini bahwa intuisi dapat berkembang
maka intuisi akan member informasi dan hal-hal lain yang bermanfaat dalam
kehidupan; (2) meningkatkan spiritual,
intuisi bergerak diantara yang rasional dan literal. Dengan demikian untuk mempertaam
intuisi maka kemampuan yang ada pada diri tidaklah cukup, dan butuh campur
tangan pemilik kehidupan; (3) pengendalian
emosi, intuisi dapat berfungsi dengan baik apabila emosi senantiasa
terkontrol. Memberdayakan intuisi tidak berbeda halnya dengan mengaktifkan
indra keenam sehingga dalam kehidupan sehari-hari diusahakan senaksimal mungkin
agar emosi dapat selalu terjaga; (4) mengisi
jiwa, dengan menghayati perasaannya dan senantiasa belajar untuk membaca
fenomena-fenomena yang terjadi sehingga muncu kepedulian yang lebih dalam
memperhatikan keadaan jiwa orang lain; (5) membaca
mimpi; (6) pergunakan empati alami;
(7) biarkan rasa takut datang dan
mengalirlah melewatinya; (8) berhubungan
dnegan orang lain secara emosional: (9) hentikan
penilaian pribadi; (10) temukan
keheningan; (11) ajukan pertanyaan
sebanyak-banyaknya.
Intuisi Untuk
Mengambil Keputusan
Intuisi
merupakan suatu cara dalam menerjemahkan pengalaman ke dalam sebuah tindakan.
Pengalaman yang telah terolah dengan baik, berulang, dan terakumulasi serta
terkait dalam pikiran kelak akan menciptakan pola. Intuisi adalah cara
menejemahkan pengalaman menjadi penilaian dan kepputusan praktis. Intuisi juga
merupakan kemampuan mengambil keputusan engan menggunakan pola untuk mengenali
skenario tindakan khusus yang akan diambil. Suatu pola adalah rangkaian peunjuk
yang biasanya menyatu bersama-sama sehingga intuisi pada situasi baru akan
muncul.
Emosi dan intuisi memiliki sumber yang dekat sekali
di kedalaman otak. Mungkin sekali bila syaraf-syarafnya bersilangan. Emosi yang
negatif dari ketakutan dan kegelisahan bisa menekspresikan dan akan muncul
dalam intuisi, emosi yang positif juga bisa menghasilkan intuisi yang
diharapkan. Stres dan kelelahan pikiran atau tubuh bisa menyebbkan malapetaka
dalam intuisi para pemikir yang memahami dengan cepat situasi yang sebenarnya,
jika keadaan lelah muncul maka cara terbaik adalah berpikir secara logis apa
yang harus dilakukan dan tidak mengandalkan intuisi. Hukum trial and error merupakan awal yang baikuntuk melatih kemampuan
intuisi.
Mengambil keputusan berdasarkan intuisi adalah
keterampilan yang dapat dipelajari dari pengalaman, yang diperoleh dari proses
berpikir, dengan cara mengolah informasi yang akurat dan relevan. Ini adalah
model pengambilan keputusan yang prosesnya merupakan suatu proses yang tidak
sadar diciptakan dari pengalaman yang tersaring. Intuisi tidak berarti tanpa
analisis rasional, namun saling melengkapi. Pengambilan keputusan intuittif
dilakukan apabila terdapat faakktor pada tingkat yang tinggi, hanya sedikit
preseden yang diikuti, variable-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah,faktor-faktornya
terbatas, fakta tidak secara jelas menunjukkan jalan untuk diikuti, data
analisis yang ada kurang relevan, dan waktu pengambilan keputusan sangat
terbatas. Pengambilan keputusan ddapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
diantara beberapa alternative yang tersedia. Setiap proses pengambilan
keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu
tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Keputusan intuitif yang tepat memiliki ciri-ciri
khusus yaitu keputusan yang datang secepat kilat, detail, sederhana, semua yang
dipersyaratkan ada dalam kapabilitas dan sumber daya, penuh rasa senang dan
energy. Jadi bagaimana cara melatih keputusan agat bersifat intuitif? Pertama, percaya dan yakin pada
kemampuan intuisi yang dimiliki; kedua,
berpikir positif; ketiga, percya diri
dalam berharap; dan keempat,
dengarkan intuisi.
Kesimpulan
Intuisi adalah kemampuan bawah sadar yang dimiliki
setisp manusia dengan tingkat yang berbeda-beda. Intuisi menekankan pada
subjektifitas dari pengalaman seseorang sehingga mempengaruhi instingtifnya, intuisi
merupakan suatu penggerak Dalam alam pikiran yang harus disikapi dengan baik
dan diwujudkan dalam bentuk sebuah keputusan. Intuisi bisa diasah kepekaannya
apabila seseorang mempunyai keseimbangan antara hati, pikiran, dan perilaku. Dengan
intuisi yang kuat maka otomatis setiap keputusan merupakan aktifitas yang
terkontrol dan bertanggung jawab.
Ada beberapa cara untuk mengembangkan intuisi yaitu,
(1) mendefinisikan masalah yang dihadapi; (2) memfokuskan perhatian; (3)
menjadikan diri semakin reseptif; (4) mendapatkan suatu bayangan tertentu; (5)
interprestasikan bayangan yang didapatkan; (6) istirahatkan pemikiran; (7)
interprestasikan lebih lanjut; (8) aktivasikan solusi.
Rujukan
Nugroho, Adhi. 2010. Rahasia Intuisi. Yogyakarta: Numedia
Sarwono, Sarlito. 2010. Intuisi dan Dampaknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar