Sabtu, 05 Januari 2013

Intuisi Sebagai Keahlian


INTUISI  SEBAGAI SUATU KEAHLIAN
NURUL AMALIA
Universitas Negeri Makassar
foraplication10@gmailcom

Abstrak
Intuisi adalah kemampuan untuk membuat evaluasi yang tepat, secara cepat atau bahkan mendadak. Setiap manusia memiliki intuisi yang memang sudah menjadi bagian dari ruh dan tubuh manusia, intuisi sebagai pendorong kemauan bertindak sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Intuisi menggambarkan keadaan dari sesuatu yang dilakukan. Manusia memiliki sifat intuitif secara alami yang membedakan hanyalah tingkat kemampuannya, hal ini karena ada beberapa orang individu yang memiliki kemampuan psikis lebih kuat dari orang lain.
Kata Kunci : intuisi, intuitif, psikis, psikolog, psikologi.
Abstract
Intuition is the ability to make a proper evaluation, rapid or even sudden. Every human being has the intuition that it has become part of the spirit and the human body, intuition as a driver of willingness to act in accordance with the knowledge learned. Intuitions describe the state of something done. Humans are naturally intuitive properties are identified by their ability level, this is because there are some individuals who have psychic abilities more powerful than others.

Pendahuluan
Intuisi sering disebut bisikan hati atau kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa dipikirkan dulu. Kita semua memiliki intuisi yang ketajamannya tiap orang berbeda-beda. Bisakah intuisi disebut indra keenam? Para ahli psikologi menyebutnya tidak bisa, karena intuisi juga sering salah menebak sesuatu seperti ketika pesawat yang Anda tumpangi mengalami turbulensi, Anda mengira pesawat akan jatuh tapi kenyataannya selamat. Psikolog mencatat intuisi sering muncul ketika seseorang ingin mengambil keputusan atau menuntun ke sesuatu tempat yang tanpa Anda ketahui bagaimana lokasinya. Namun intuisi ini sulit untuk dibuktikan atau dipelajari baik dalam ilmu psikologi atau medis.
Menurut Penney Pierce (dalam Nugroho, 2010: 9) intuisi adalah mengetahui yang ingin di ketahui tanpa melalui proses belajar atau informasi yang masuk ke otak. Kemampuan untuk mengetahui sesuatu tanpa melalui proses ini membuat kita bisa menjawab “what to do”. Intuisi berasal dari alam bawah sadar yang merupakan bagian dari seluruh makhluk hidup. Alam ini merupakan kekuatan intelijen yang bekerja melalui kesadaran akan semua hal dan mampu menanggapi pikiran setiap manusia. Meski dimiliki oleh semua orang, kadar kekuatan intuisi ini tentu saja berbeda-beda, biasanya kaum perempuan memiliki intuisi lebih peka karena mereka lebih sering mengasah perasaan dan kejjiwaannya.
Untuk memahami intuisi tidak cukup dengan hanya menggunakan kategori logika, tapi tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psikis. Adakalanya intuisi tampil dalam bentuk “cahaya” yang sudah langsung tergambar di otak dari hati, perasaan yang mengarah pada kecenderungan keyakinan, terjadinya kejadian yang “kebetulan tetapi tidak kebetulan”, dan lain-lain. Lalu apa saja manfaat dari intuisi? bagaimana cara mengasah intuisi yang dimiliki? dan bagaimana intuisi digunakan dalam mengambil kepputusan?
Intuisi
Intuisi berarti belajar untuk mendengar bisikan hening dalam batin. Intuisi adalah guru, sumber cinta, kebenaran dan kebijaksanaan, dalam kehidupan. Intuisi pada dasarnya berarti untuk mengembangkan kepercayaan yang lebih mendalam dari dalam diri, hati, dan batin.
Intensitas dan kualitas sangat terkait dengan kinerja intuisi, ada berbagai bentuk peringatan intuisi yaitu: Pertama, peringatan awal dalam bentuk suara hati, gambaran-gambaran, sensasi yang terasa janggal, ataupun adanya sebuah perasaan halus yang sepertinya menyatakan akan terjadi atau telah terjadi hal-hal yang tidak pada tempatnya dan tidak semestinya atau suatu kebohongan tengah berlangsung. Kedua, sinyal peringatan itu terus berlangsung berulang-ulang dalam bentuk samar-samar, tetapi dengan tekanan yang lebih kuat namun halus. Setiap individu yang hampir celaka dalam suatu peristiwa, pasti tahu dan pernah merasakan bantuan dari intuisi, seakan-akan ada suatu tuntunan yang tak terlihat, yang menyelamatkan dirinya dari bahaya tersebut. Intuisi memang bisa hadir semacam mukjizat. Kekuatan intuisi dapat menjadi sarana yang bermanfaat jika dikembangkan dan diberi perhatian khusus. Dipihak lain, intuisi harus dikendalikan, intuisi lebih bisa diandalkan sebagai suatu alarm atau system peringatan  daripada sebagai pemicu untuk melakukan tindakan.
Sekarang ini, sudah disetujui secara luas bahwa fungsi intuisi selalu disertai kinerja belahan otak kanan, yang merasakan informasi holistik, berupa lambang, gambar-gambar, atau kiasan-kiasan. Sedangkan fungsi logika analitik selalu disertai dengan kinerja belahan otak kiri, yang merasakan informasi logika, bentuk linier garis lurus, yang secara berangkai memproses satu keeping informasi secara bersamaan.
Pada dasarnya  menggunakan teknik pikiran dengan kekuatan imajinasi kreatif dari bagian karakter  otak kanan adalah cara untuk menjadi semakin akrab dengan intuisi. jika seseorang sudah mencapa tingkat pemikiran seperti ini maka otomatis kemampuan pikiran kreatifnya diberi kebebasan untuk bertindak, berperan langsung, dan jalan sudah dibuka agar intuisinya bisa berfungsi. Semakin sering seseorang bergantung pada kemampuan kreatif dari otak kanan , maka ia akan mendesakkan kemampuan tersebut untuk implus pemikirannya. Pada gilirannya, ia akan semakin cepat tanggap terhadap suatu intuisi yang akan mengarahkan tindakan-tindakannya lebih lanjut.
Mengasah Intuisi Secara Efektif
Intuisi merupakan sebuah kekuatan dari daya batin bawah sadar. Jika dimanfaatkan secara optimal, maka intuisi mampu mengatasi potensi gagal yang akan terjadi. Tapi apabila ada rasa malu dan ragu dalam mengasah intuisi, maka tidak aka nada kekuatan intuisi yang muncul. Perlu latihan supaya kecerdasan intuisi lebih sanggup memberikan akurasi yang bagus. Sayangnya, tak ada sekolah atau kursus untuk ini sehingga harus dari inisiatif sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan pembelajaran intuitif. Latihan akan membuat seseorang dapat mengambil keputusan secara langsung namun tepat.
Cara melatih intuisi adalah dengan memperhatikan berbagai firasat dan perasaan hati, lalu mempercayai semua perasaan dan firasat tersebut sebagai sebuah pertanda dari Tuhan. Melatih intuisi sama dengan mempertajam daya batin bawah sadar, dimana hal-hal yang tak terpikir oleh batin sadar, dapat terlihat oleh kekuatan daya batin bawah sadar melalui firasat dan perasaan yang kuat. Memang ada banyak jalan yang diturunkan Tuhan untuk mengetahui sesuatu, tanpa melalui proses reasoning. Tetapi tidak ada yang validitas, akurasi,, dan kemanfaatannya melebihi proses yang berbasis akan sehat jika kepentinganya untuk mengetahui intuisi perihal apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
Ketikka bertemu dengan banyak orang, mungkin akan  muncul ungkapan seperti ini: “Sebenarnya saya sudah bisa merasakan apa yang perlu saya lakukan, dan agaknya inilah bimbingan hati saya, tapi saya tidak berani melangkah dan mengikutinya”.
Ini bukanlah problem yang sulit, ada beberapa saran yang bisa di jalani untuk mengatasinya. Pertama, mulailah melatih intuisi dari halhal atau pilihan-pilihan yang kecil. Sama seperti otot tubuh, otot intuisi perlu diperkuat secara bertahap. Kedua, mulai perhatikan bagaimana perbedaan antara intuisi dengan suara imajinasi dan pikiran. Ketiga, membangun rasa percaya terhadap suara hati nurani.  Keempat, jangan mengabaikan ntuisi ketika sudah tiba saatnya memutuskan.
Mengasah Kepekaan Intuisi
Seiring dengan banyaknya pilihan hidup, apakah kehadiran sebuah intuisi memang diperlukan? Mengingat intuisi adalah sahabat yang mengetahui arah terbaik yang seharusnya diambil, maka secara tidak langsung intuisiharus didengar sehingga intuisi dapat menjadi alat ampuh yang memberi arah dalam menempuh kehidupan.
Proses berlangsungnya intuisi itu melewati beberapa tahapan yang sudah pasti terjadi sebelum sampai pada kejadiannya sendiri. Cara untuk mempertajam atau mengasah intuisi yaitu sebagai berikut: (1) meyakini dan menghargai intuisi, akar dari segalanya adalah keyakinan. Dengan meyakini bahwa intuisi itu ada, serta meyakini bahwa intuisi dapat  berkembang maka intuisi akan member informasi dan hal-hal lain yang bermanfaat dalam kehidupan; (2) meningkatkan spiritual, intuisi bergerak diantara yang rasional dan literal. Dengan demikian untuk mempertaam intuisi maka kemampuan yang ada pada diri tidaklah cukup, dan butuh campur tangan pemilik kehidupan; (3) pengendalian emosi, intuisi dapat berfungsi dengan baik apabila emosi senantiasa terkontrol. Memberdayakan intuisi tidak berbeda halnya dengan mengaktifkan indra keenam sehingga dalam kehidupan sehari-hari diusahakan senaksimal mungkin agar emosi dapat selalu terjaga; (4) mengisi jiwa, dengan menghayati perasaannya dan senantiasa belajar untuk membaca fenomena-fenomena yang terjadi sehingga muncu kepedulian yang lebih dalam memperhatikan keadaan jiwa orang lain; (5) membaca mimpi; (6) pergunakan empati alami; (7) biarkan rasa takut datang dan mengalirlah melewatinya; (8) berhubungan dnegan orang lain secara emosional: (9) hentikan penilaian pribadi; (10) temukan keheningan; (11) ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya.
Intuisi Untuk Mengambil Keputusan
 Intuisi merupakan suatu cara dalam menerjemahkan pengalaman ke dalam sebuah tindakan. Pengalaman yang telah terolah dengan baik, berulang, dan terakumulasi serta terkait dalam pikiran kelak akan menciptakan pola. Intuisi adalah cara menejemahkan pengalaman menjadi penilaian dan kepputusan praktis. Intuisi juga merupakan kemampuan mengambil keputusan engan menggunakan pola untuk mengenali skenario tindakan khusus yang akan diambil. Suatu pola adalah rangkaian peunjuk yang biasanya menyatu bersama-sama sehingga intuisi pada situasi baru akan muncul.
Emosi dan intuisi memiliki sumber yang dekat sekali di kedalaman otak. Mungkin sekali bila syaraf-syarafnya bersilangan. Emosi yang negatif dari ketakutan dan kegelisahan bisa menekspresikan dan akan muncul dalam intuisi, emosi yang positif juga bisa menghasilkan intuisi yang diharapkan. Stres dan kelelahan pikiran atau tubuh bisa menyebbkan malapetaka dalam intuisi para pemikir yang memahami dengan cepat situasi yang sebenarnya, jika keadaan lelah muncul maka cara terbaik adalah berpikir secara logis apa yang harus dilakukan dan tidak mengandalkan intuisi. Hukum trial and error merupakan awal yang baikuntuk melatih kemampuan intuisi.
Mengambil keputusan berdasarkan intuisi adalah keterampilan yang dapat dipelajari dari pengalaman, yang diperoleh dari proses berpikir, dengan cara mengolah informasi yang akurat dan relevan. Ini adalah model pengambilan keputusan yang prosesnya merupakan suatu proses yang tidak sadar diciptakan dari pengalaman yang tersaring. Intuisi tidak berarti tanpa analisis rasional, namun saling melengkapi. Pengambilan keputusan intuittif dilakukan apabila terdapat faakktor pada tingkat yang tinggi, hanya sedikit preseden yang diikuti, variable-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah,faktor-faktornya terbatas, fakta tidak secara jelas menunjukkan jalan untuk diikuti, data analisis yang ada kurang relevan, dan waktu pengambilan keputusan sangat terbatas. Pengambilan keputusan ddapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternative yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Keputusan intuitif yang tepat memiliki ciri-ciri khusus yaitu keputusan yang datang secepat kilat, detail, sederhana, semua yang dipersyaratkan ada dalam kapabilitas dan sumber daya, penuh rasa senang dan energy. Jadi bagaimana cara melatih keputusan agat bersifat intuitif? Pertama, percaya dan yakin pada kemampuan intuisi yang dimiliki; kedua, berpikir positif; ketiga, percya diri dalam berharap; dan keempat, dengarkan intuisi.
Kesimpulan
Intuisi adalah kemampuan bawah sadar yang dimiliki setisp manusia dengan tingkat yang berbeda-beda. Intuisi menekankan pada subjektifitas dari pengalaman seseorang sehingga mempengaruhi instingtifnya, intuisi merupakan suatu penggerak Dalam alam pikiran yang harus disikapi dengan baik dan diwujudkan dalam bentuk sebuah keputusan. Intuisi bisa diasah kepekaannya apabila seseorang mempunyai keseimbangan antara hati, pikiran, dan perilaku. Dengan intuisi yang kuat maka otomatis setiap keputusan merupakan aktifitas yang terkontrol dan bertanggung jawab.
Ada beberapa cara untuk mengembangkan intuisi yaitu, (1) mendefinisikan masalah yang dihadapi; (2) memfokuskan perhatian; (3) menjadikan diri semakin reseptif; (4) mendapatkan suatu bayangan tertentu; (5) interprestasikan bayangan yang didapatkan; (6) istirahatkan pemikiran; (7) interprestasikan lebih lanjut; (8) aktivasikan solusi.
Rujukan
Nugroho, Adhi. 2010. Rahasia Intuisi. Yogyakarta: Numedia
Sarwono, Sarlito. 2010. Intuisi dan Dampaknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar