Pemahaman pada diri sendiri adalah suatu penyajian
teori anak yang memiliki unsure pokok dan isi dari konsep anak tersebut. Ada
tiga penyokong yang masuk akal sebagai tanda bukti atas identitas. Bayi
mengembangkan suatu wuju yang bersifat elementer pengenalan diri sendiri ketika
berusia tiga sampai 18 bulan. Pemahaman diri sendiri dalam awal masa
kanak-kanak ditandai dnegan kebingungan akan diri sendiri, pikiran dan tubuh;
bentuk secara fisik dan uraian aktif, serta stimuno positif yang tidak
realistis. Pemahaman diri pada masa pertengahan dan akhir melibatkan suatu
peningkatan dalam pemakaian arateristik-karasteristik psikologis dan ciri-ciri,
uraian social dan perbandingan social; perbedaan antara yang riil dan tidak,
serta meningkatkan evaluasi yang realistis. Anak remaja cenderung untuk
melibatkan diri dalam perbandingan social untuk mengembangkan konsep identidas
dirinya, dan untuk menjadi mengerti akan diri mereka. Pemahaman diri sendiri
mereka seringkali berubah-ubah.
Anak awal menampilkan pemahaman mengenai diri
sendiri secara lebih canggih dan mengerti dari apa yang dipikirkan orang lain.
Bahkan pada usia empat tahun anak akan memahami orang itu dengan
prinsip-prinsip buatan bahwa tidak benar untuk memperoleh apa yang mereka
inginkan untuk menghindari gangguan.
Harga diri juga dikenal sebagai nilai atau gambaran
diri. Konsep diri mengacu pada evaliasi pada daerah yang spesifik pada diri
sendiri. Herter mengatakan bahea persepsi diri untuk anak dibahas pada kelas ke
tiga hingga kelas ke enam, anak menilai diri sendiri dan konep umun pada
keterampilannya yaitu persahabatan, percintaan, pekerjaan, kemampuan, dan
wewenang.
Beberapa peneliti sedah menemukan bahwa mengagumi
diri sendiri meneteskan pada masa remaja lebih baik untuk anak perempuan
daripada anak laki-laki, tetapi ada kontroversi di sekitar tentang cara
ekstentif mengagumi diri sendiri secara bervariasi sesuai dengan usia.
Peneliti-peneliti sudah menmukan bahwa hanya
korelari-korelasi yang moderat antara mengagumi diri senidri dan kinerja di
sekolah. Individu yang mengagumi diri sendiri secara berlebihan memiliki
prakarsa lebih besar daripada mereka yang merendahkan diri, hal ini dapat
menghasilkan hal positif dan hal yang negatif. Harga diri dihubungkan dengan
penampilan dan kebahagiaan secara fisik. Merendahkan diri sendiri dihubungkan
dengan tekanan, mencoba bunuh diri, dan anoreksia
nervosa. Di dalam Coopersmith, anak-anak mengagumi dirinya sendiri
dihubunngkan dengan penerimaan yang berkenaan dnegan orang tua dan membiarkan
kebebasan anak di dalam batas-batas yang tergambar dengan baik.
Perkembangan identitas adalah perkembangan yang
kompleks dan berlangsung pada suatu arah yang memiliki ideologis serta
berpendirian yang menyatukan komponen identitas yang panjang dan lama untuk
melanjutkan suatu proses.
Erikson menjelaskan bahwa kebingungan identias
adalah langkah individu yang dialami selama masa remaja. Langkah ini melibatkan
suatu penangguhan psikososial antara keamanan masa kanak-kanan dan otonomi dri
kedewasaan. Percobaan kepribadian dan peran bersifat penting sebagai aspek dari
pengembangan identitas.
Pengembangan identitas dimulai sejak masa
kanak-kanak dan dilanjutkan hingga masa yang lebih tinggi. Marcia mengusulkan
empat difusi identitas yaitu status identitas, penutupan, penangguhan, dan
prestasi yang mendasarkan pada krisis (eksplorasi) dan komitmen. Para ahli
membantah perubahan utama di dalam identitas muncul pada masa dewas di banding masa
remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar