Sabtu, 05 Januari 2013

The Self and Indentity


Pemahaman pada diri sendiri adalah suatu penyajian teori anak yang memiliki unsure pokok dan isi dari konsep anak tersebut. Ada tiga penyokong yang masuk akal sebagai tanda bukti atas identitas. Bayi mengembangkan suatu wuju yang bersifat elementer pengenalan diri sendiri ketika berusia tiga sampai 18 bulan. Pemahaman diri sendiri dalam awal masa kanak-kanak ditandai dnegan kebingungan akan diri sendiri, pikiran dan tubuh; bentuk secara fisik dan uraian aktif, serta stimuno positif yang tidak realistis. Pemahaman diri pada masa pertengahan dan akhir melibatkan suatu peningkatan dalam pemakaian arateristik-karasteristik psikologis dan ciri-ciri, uraian social dan perbandingan social; perbedaan antara yang riil dan tidak, serta meningkatkan evaluasi yang realistis. Anak remaja cenderung untuk melibatkan diri dalam perbandingan social untuk mengembangkan konsep identidas dirinya, dan untuk menjadi mengerti akan diri mereka. Pemahaman diri sendiri mereka seringkali berubah-ubah.
Anak awal menampilkan pemahaman mengenai diri sendiri secara lebih canggih dan mengerti dari apa yang dipikirkan orang lain. Bahkan pada usia empat tahun anak akan memahami orang itu dengan prinsip-prinsip buatan bahwa tidak benar untuk memperoleh apa yang mereka inginkan untuk menghindari gangguan.
Harga diri juga dikenal sebagai nilai atau gambaran diri. Konsep diri mengacu pada evaliasi pada daerah yang spesifik pada diri sendiri. Herter mengatakan bahea persepsi diri untuk anak dibahas pada kelas ke tiga hingga kelas ke enam, anak menilai diri sendiri dan konep umun pada keterampilannya yaitu persahabatan, percintaan, pekerjaan, kemampuan, dan wewenang.
Beberapa peneliti sedah menemukan bahwa mengagumi diri sendiri meneteskan pada masa remaja lebih baik untuk anak perempuan daripada anak laki-laki, tetapi ada kontroversi di sekitar tentang cara ekstentif mengagumi diri sendiri secara bervariasi sesuai dengan usia.
Peneliti-peneliti sudah menmukan bahwa hanya korelari-korelasi yang moderat antara mengagumi diri senidri dan kinerja di sekolah. Individu yang mengagumi diri sendiri secara berlebihan memiliki prakarsa lebih besar daripada mereka yang merendahkan diri, hal ini dapat menghasilkan hal positif dan hal yang negatif. Harga diri dihubungkan dengan penampilan dan kebahagiaan secara fisik. Merendahkan diri sendiri dihubungkan dengan tekanan, mencoba bunuh diri, dan anoreksia nervosa. Di dalam Coopersmith, anak-anak mengagumi dirinya sendiri dihubunngkan dengan penerimaan yang berkenaan dnegan orang tua dan membiarkan kebebasan anak di dalam batas-batas yang tergambar dengan baik.
Perkembangan identitas adalah perkembangan yang kompleks dan berlangsung pada suatu arah yang memiliki ideologis serta berpendirian yang menyatukan komponen identitas yang panjang dan lama untuk melanjutkan suatu proses.
Erikson menjelaskan bahwa kebingungan identias adalah langkah individu yang dialami selama masa remaja. Langkah ini melibatkan suatu penangguhan psikososial antara keamanan masa kanak-kanan dan otonomi dri kedewasaan. Percobaan kepribadian dan peran bersifat penting sebagai aspek dari pengembangan identitas.
Pengembangan identitas dimulai sejak masa kanak-kanak dan dilanjutkan hingga masa yang lebih tinggi. Marcia mengusulkan empat difusi identitas yaitu status identitas, penutupan, penangguhan, dan prestasi yang mendasarkan pada krisis (eksplorasi) dan komitmen. Para ahli membantah perubahan utama di dalam identitas muncul pada masa dewas di banding masa remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar